MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM tentang pendekatan antopologi pada perkembangan praktek keagamaan
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Manusia pada
hakikatnya adalah mahluk beragama. Hal ini berawal dari naluri alamiyahnya
untuk mengabdi kepada suatu obyek yang lebih tinggi dari dirinya atau yang
menguasai dirinya. Naluri ini merupakan wujud dari adanya dorongan untuk
kembali kepada Tuhan akibat adanya perjanjian ilahiyah. Dengan demikian
pengalaman tersebut sebagai pengalaman spiritual yang mengendap di bawah sadar
dan akan selalu mempengaruhi manusia. Agama bagi manusia merupakan kebutuhan
yang bersifat fitrawi, karena disampingmerupakan kebutuhan alami manusia, agama
(Islam) juga sebagai satu-satunya cara atau sarana untuk mencapai kebutuhan
alami tersebut.
Praktek keagamaan
merupakan salah satu dari tiga ekspresi pengalaman keagamaan yang tertuang
dalam satu sistem tata nilai yang berkaitan dengan Tuhannya(nilai ibadah),
hubungan antar manusia (nilai muamalah), dan dengan dirinya (nilai akhlak).
Praktek keagamaan merupakan salah satu sikap yang di tunjukkan oleh setiap
individu yang beragama untuk menunjukkan rasa cinta pada Tuhannya. Besar
tidaknya rasa cinta itu bisa kita lihat dari banyak dan sedikitnya praktek
keagamaan yang dilakukan oleh seorang individu.
Untuk mengkaji
praktek keagamaan secara empiris, salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah
melakukanpendekatan penelitian dengan antropologi. Antropologi suatu cabang
ilmu sosial yang diketahui orang banyak sebagai ilmu yang mempelajari tentang
kebudayaan. Padahal antropologi itu tidak hanya memepelajari atau membahas
mengenai kebudayaan saja. Dalam antropologi pun banyak membahas mengenai fisik,
kemasyarakatan, dan tentu saja kebudayaan.Antropologi juga merupakan salah satu
cabang ilmu sosial yang mengambil fokus pada studi tentang manusia dan perilaku
kebudayaannya.
Makalah ini
bertujuan untuk melakukan pembahasan dengan pendekatan antopologi pada
perkembangan praktek keagamaan di Masjid Nurul Falah III,
Panam, Pekanbaru.
2.
Rumusan Masalah
a.
Suku
apa saja yang ada di lingkungan Masjid Nurul Falah III ?
b.
Apa
saja pekerjaan masyarakat di lingkungan Masjid Nurul Falah III?
c.
Bagaimana
Praktek keagamaan di Masjid Nurul Falah III ?
3.
Tujuan
a.
Mengetahui
suku yang ada di lingkungan Masjid Nurul Falah III.
b.
Mengetahui
pekerjaan masyarakat di lingkungan Masjid Nurul Falah III.
c.
Mengetahui
Praktek keagamaan di Masjid Nurul Falah III.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Letak Geografis Masjid Nurul Falah III
Masjid Nurul Falah III terletak di Jalan Swakarya, Panam, Pekanbaru. Jalan Swakarya sendiri terletak tidak jauh dari Hotel Mona Plaza yang pas didepan Universitas Riau Panam. Bemtuk fisik dari bangunan Masjid Nurul Falah III ialah betingkat 2 dan berwarna cream dengan di padu merah marun dan memiliki pagar.
2.
Suku Masyarakat Di Lingkungan Masjid Nurul Falah III
Suku yang ada di lingkungan Masjid Nurul Falah III terdiri dari
berbagai macam, seperti :
a.
Suku
Melayu
b.
Suku
Jawa
c.
Suku
Minang
d.
Suku
Ocu
e.
Suku
Bugis
Walaupun terdiri dari berbagai macam suku, bahasa yang digunakan
untuk berinteraksi pada umumnya adalah bahasa indonesia, namun ketika
berinteraksi dengan masyarakat sesama suku, masyarakat menggunakan bahasa suku
masing-masing.
3.
Pekerjaan Masyarakat di Lingkungan Masjid Nurul Falah III
Pekerjaan
masyarakat di lingkungan Masjid Nurul Falah III terdiri dari berbagai macam,
seperti :
a.
Wiraswasta
b.
PNS
c.
POLRI
d.
Buruh
e.
IRT
f.
Pengusaha
g.
Guru
Pada
umumnya pekerjaan masyarakat di lingkungan Masjid Nurul Falah III ialah
wiraswasta dengan pendapatan kecil atau menengah kebawah.
4.
Praktek Keagamaan Masyarakat Di Masjid Nurul Falah III
Praktek keagamaan yang dilakukan masyarakat di Masjid Nurul Falah
III antara lain :
a.
Tausiah
SKM (Sosial Kematian)
Kegiatan Tausiah SKM ini merupakan agenda
rutin yang dilakukan setiap 1 bulan sekali oleh pengurus masjid, yang mana
dilakukan pada Jum’at malam, minggu pertama setiap bulan. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang kematian dan tata cara mengurus
jenazah, sehingga materi-materi yang disampaikan olah ustad yang di undang
tidak jauh dari kematian dan tata cara mengurus jenazah.
b.
Khutbah
Jum’at
Khutbah Jum’at merupakan salah satu
kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia, dan
merupakan fardu’ain. Masyarakat Masjid Nurul Falah III juga melaksanakan ibadah
ini dengan bekerja sama dengan lembaga
dakwah MDI dan MUI Kota Pekanbaru. Setiap jum’atnya MDI dan MUI Kota Pekanbaru secara bergantian mengutus ustad untuk
mengisis khutbah jum’at dan apabila ustad yang di utus berhalangan hadir,
petugas khutbah di isi oleh jamaah Masjid Nurul Falah III.
c.
Peringatan
Hari Besar Islam
Masyarakat Masjid Nurul Falah III juga
melaksanakan kegiatan peringatan hari-hari besar islam seperti :
· Peringatan Tahun Baru Islam
Peringatan Tahun Baru
Islam di peringati pada tanggal 1 Muharram (tahun Hijriyah), namun untuk
pelaksanaan peringatan di Masjid Nurul Falah III terkadang beberapa hari atau
beberapa minggu setelah hari peringatan sebenarnya. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan mengundang ustad untuk mengisi acara dan setelah acara selesai,
masyarakat membagikan makanan dan snack ringan kepada jamaah masjid yang hadir.
· Peringatan Maulid Nabi
Peringatan Maulid Nabi
di peringati pada tanggal 12 Rabiul Awal (tahun Hijriyah), namun untuk
pelaksanaan peringatan di Masjid Nurul Falah III terkadang beberapa hari atau
beberapa minggu setelah hari peringatan sebenarnya. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan mengundang ustad untuk mengisi acara dan setelah acara selesai,
masyarakat membagikan makanan dan snack ringan kepada jamaah masjid yang hadir.
· Peringatan Isra’ Mi’raj
Peringatan Isra’ Mi’raj
di peringati pada tanggal 27 Rajab (tahun Hijriyah), namun untuk pelaksanaan
peringatan di Masjid Nurul Falah III terkadang beberapa hari atau beberapa
minggu setelah hari peringatan sebenarnya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
mengundang ustad untuk mengisi acara dan setelah acara selesai, masyarakat
membagikan makanan dan snack ringan kepada jamaah masjid yang hadir.
· Peringatan Nuzulul Qur’an
Peringatan
Nuzulul Qur’an Islam di peringati pada tanggal 17 Ramadhan (tahun Hijriyah), pelaksanaan
kegiatan ini di laksanakan setelah sholat isya dan tarawih yang dilaksanakan
oleh para jamaah masjid. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengundang ustad untuk
mengisi acara dan setelah acara selesai, masyarakat membagikan makanan dan
snack ringan kepada jamaah masjid yang hadir.
· Hari Raya Idul Fitri
Peringatan Hari Raya
Idul Fitri di peringati pada tanggal 1 Syawal (tahun Hijriyah), pelaksanaan
kegiatan ini dilaksanakan tepat pada hari H. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
mengundang ustad untuk mengisi acara sholat berjamaah dan setelah acara
selesai, masyarakat saling bersalaman dan bermaaf-maafan.
· Hari Raya Idul Adha
Peringatan Hari Raya
Idul Adha di peringati pada tanggal 10 Dzulhijjah (tahun Hijriyah), pelaksanaan
kegiatan ini dilaksanakan tepat pada hari H. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
mengundang ustad untuk mengisi acara sholat berjamaah dan setelah acara
selesai, masyarakat saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Keesokan harinya
masyarakat melaksanakan kurban.
d.
Kegiatan
Ramadhan
Kegiatan pada bulan Ramadhan yang
dilakukan masyarakat di lingkungan Masjid Nurul Falah III antara lain :
· Siraman Rohani
Kegiatan siraman rohani
ini merupakan agenda rurtin setiap bulan ramadhan yang dilakukan setelah sholat
isya berjamaah. Ustad yang mengisi kegiatan ini merupakan ustad-ustad yang
sudah di tetapkan dan judul yang sudah di tentukan, namun tak jarang dibeberapa
kesempatan ada ustad yang berhalangan untuk hadir, jika hal ini terjadi, maka
akan di gantikan oleh beberpa jamaah yang bisa atau langsung melaksanakan
kegiatan selanjutnya.
· Sholat Tarawih dan withir berjamaah
Ibadah tarawih dan
withir berjamaah merupakan agenda yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan,
ibadah ini dapat dilakukan dengan jumlah 11 atau 23 rakaat. Untuk Masjid Nurul
Falah III sendiri pelaksanaan ibadah ini dilaksanakan dengan jumlah 11 rakaat
dan di laksanakan setelah Siraman Rohani Ramadhan.
· Tadarus malam
Kegiatan yang rutin
dilaksanakan setelah pelaksanaan ibadah tarawih dan withir berjamaan adalah
tadarus malam. Jamaah yang mengikuti tadarus juga beragam, mulai dari
anak-anak, remaja, dewasa sampai lansia. Semua jamaah bersemangat mengikuti
ibadah ini.
· Kajian Subuh
Kegiatan ini merupaka
kegiatan yang dilaksanakan setelah sholat subuh berjamaah, dan kegiatan ini
tidak lah begitu lama. Dalam pelaksanaannya,
agenda yang ini jarang terlaksana, karena terkadang ketidak hadiran yang
memberikan materi.
· Kajian Dhuha
Kegiatan ini merupakan
kegiatan yang di khusus kan untuk ibu-ibu jamaah, di mana dalam kegiatan ini
akan di datangkan uatad-ustazah yang akan memberikan materi kepada ibu-ibu
jamaah. Dan pelaksanaan ini dilaksanakan pada waktu dhuha dan selingi dengan
sholat dhuha.
e.
Ta’ziah
Ta’ziah merupaka kegiatan yang
dilaksanakan ketika salah seorang jamaah Masjid Nurul Falah III ada yang
meninggal dunia, kegiatan ini dilaksanakan di rumah duka, pelaksanaanya
dilakukan selama tiga atau tuhuh hari, tergantung permintaan dari tuan rumah,
dan Masjid Nurul Falah III akan meminjamkan tenda apabila di rumah duka tidak
dapat menampung seluruh jamaah yang hadir.
f.
Majlis
Taklim
Majlis taklim
merupakan suatu kegiatan yang rutin dilaksanakan ibu-ibu setiap rabu sore, seminggu sekali.
Kegiatan ini bersifat mubah, artinya setiap ibu-ibu masyarakat lingkungan Masjid
Nurul Falah III bebas mengikuti kegiatan ini atau tidak. Kegiatan ini di isi
oleh seorang ustad dengan materi yang di tentukan dan berbeda-beda setiap
minggunya. Sebelum ustad mengisi materi ibu-ibu lebih dahulu tadarus di masjid
secara bergantian. Dan apa bila ada masyarakat lingkungan Masjid Nurul Falah
III yang terkena musibah, ibu-ibu yang rutin mengikuti kegiatan ini akan
menjenguk dan memberikan bantuan.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Masjid Nurul Falah III beralamatkan di jalan Swakarya, Panam,
Pekanbaru. Masyarakatnya terdiri berbagai macam suku, sehinngga untuk
bekomunikasi mereka menggunakan bahasa indonesia, namun saat berkomunikasi
dengan masyarakat sesukunya, masyarakat menggunakan suku masing-masing.
Perekrjaan masyarakat juga beragam dan
rata-rata berpenghasilan menengan kebawah.
Praktek keagamaan
yang dilaksanakan masyarakat Masjid Nurul Falah III pada umumnya sudah
baik, karna banyak mengadakan
acara-acara kesilaman dan antusias masyarakat bagus.
2.
Saran
Secara garis besar praktek keagamaan masyarakat Masjid Nurul Falah
III cukup baik, saran dari saya adalah semoga pengurus masjid mengadakan
pelatihan untuk seluruh jamaah Masjid
Nurul Falah III baik laki-laki ataupun perempuan dengan tujuan agar jamaah
lebih memahami tata cara sholat yang baik, dzhir sesudah sholat , dan
lain-lain.
Comments
Post a Comment