REVIEW Jurnal psikologi bahasa inggris terjemahan bahasa indonesia

-


Jurnal 1
Juduljurnal
Cell Phone-Induced Failures of Visual Attention During Simulated Driving(Telepongenggammenyebabkankegagalanatensivisual selamasimulasiberkendara)
Penulis
David L. Strayer, Frank A. Drews, and William A. Johnston
Penerbit
Journal of Experimental Psychology: Applied. 2003, Vol. 9, No. 1, 23–32
LatarBelakang
Penelitiansebelumnyamengatakanbahwapanggilantelepondanmenjawabteleponmemilikidampaknegatifketikaberkendara. Didukungolehpenelitianlainbahwapartisipan yang berbicaramelaluitelepongenggamlebihlambatdalammeresponsinyallalulintas.
Beberapapenelitiantelahmenjelaskantentanghubunganatensidanberkendara. Dari 723 kecelakaan, 37,8% disebabkanolehkurangnyaatensi. Kurangnyaatensiinimenjadipenyebabutamadarikecelakaanlalulintas.
Variabel
Variabelbebas   : Telepongenggam
Variabelterikat  : Atensi Visual
Desain
Within subject
Subjek
Ekperimen 1: 40 MahasiswadariUniversity of Utah(18 laki-lakidan 22 perempuan), berusiasekitar 18-32 tahun.
Eksperimen 2:  20 MahasiswadariUniversity of Utah(11 laki-lakidan 9 perempuan), berusiasekitar 18-24 tahun.
Eksperimen3:  20 MahasiswadariUniversity of Utah(15 laki-lakidan 5 perempuan), berusiasekitar 18-23 tahun.
Eksperimen4:  30 MahasiswadariUniversity of Utah(17 laki-lakidan 13 perempuan), berusiasekitar 18-25tahun.
Teknik Sampling
Purposive sampling :Sampeldipilihmereka yang memilikiketajaman visual yang normal, tidakbutawarnadanmemiliki sim Utah.
BentukManipulasi
Eksperimen 1: Melakukanmanipulasidenganmenambahjumlahkendaraan.
Eksperimen 2:Melakukanmanipulasidenganmenempatkan 5 papaniklandalamskenario.
Eksperimen 3:Melakukanmanipulasidenganmenempatkan 5 papaniklandalam scenario danmenyuruhpesertauntukan ASL 501 (pelacakmata)
Eksperimen 4: Melakukansimulasidenganmengucapkannamahewan
ProsedurPelaksanaan
Eksperimen 1: Pesertamengisikuesioneruntukmenilaiminatdalampercakapan di telepon. Setelahitupesertadibiasakandenganmengemudimenggunakan simulator selama 20 menit. Setelahitumelajuselama 10 mil, setengah scenario dilakukanpartsipantanpaberbicaramenggunakantelepon (single task), dansisanyapartisipanberbicaramenggunakantelepon (dual task). Tugaspesertahanyalahmengikutikecepatanmobil yang beradadidepannyadanmengeremsaatdiperlukan.
Eksperimen 2: Pesertamengisikuesioneruntukmenilaiminatdalampercakapan di telepon. Setelahitupesertadibiasakandenganmengemudimenggunakan simulator selama 20 menit. Kemudianpartisipandiarahkanuntukberkendarasejauh 1.2 mil kepinggirankotadenganmengikutirambu –rambu yang tersediadanpapaniklan. Setengahskenariodilakukandengan single task, dansisanyamenggunakan double task. Setelahsimulasiberkendaraselesai, partisipandisuruhuntukmenjawabpertanyaanapakahgambartersebutdisajikanselamasimulasiberlangsung.
Eksperimen 3:Prosedur yang dilakukansamadenganprosedureksperimen yang kedua, namunpesertadisuruhuntukmenggunakanASL 501 untukmelacakarah retina, selainitujuga agar pengemudidapatberfokuspadagambar yang disajikan.
Eskeprimen 4: Pesertamengisikuesioneruntukmenilaiminatdalampercakapan di telepon. Setelahitudilakukanpemanasandenganmelakukan single task dan double task selama 7 menit. Kemudianpartisipandisuruhmelakukan single task selama 7.5 menitdanlangsungdilanjutkandengan double task padamenitkelimabelas.Pada single task, partisipanmengikutijalursendiri. Pada double task partisipanmengikutijalurdenganmelakukanperbincangan di telepon. Dalamperbincangantersebutsebanyak 3% disebutkannamabinatang. Kemudiansetelahsimulasipartisipandisuruhmenekantombol yang apabilamendengarnamabinatang yang ada di dalampembicaraan.
HasilPenelitian
Eksperimen 1: Hasileksperimenmenunjukkanbahwatidakadaperbedaan yang signifikanterhadapterjadinyakecelakaanantara single task dan dual task padasaatkepadatankendaraan yang rendah. Namunditemukanperbedaan yang signifikanterhadapterjadinyakecelakaanantara single task dan dual task padasaatkepadatankendaraan yang tinggi. Makadapatdisimpulkanbahwapartisipan yang berkendarasambilmenelfoncenderunglebihlambatuntukmenginjak pedal rem, haliniterjadikarenapengalihanatensidariberkendarakepercakapanselamamenelfon.
Eksperimen 2: Hasileksperimeninimenunjukkanbahwaperbincangan di telepondapatmerusakpengenalanmemoriselamasimulasiberlangsung.
Eksperimen 3:Hasileksperimeninimenunjukkanbahwaberbicaramenggunakantelepongenggamsaatmengemudimenggangguatensipengemudiakandunialuar. Merekakurangdapatberkonsentrasiterhadapapa yang ialihatdi depanmatanyaketikamengemudisambilmelakukanpembicaraan di telepon.
Eksperimen 4:Hasileksperimeninimenunjukkanbahwaperbincangan di teleponmengurangiatensipada input eksternal.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

CONTOH COVER MAKALAH UIN SUSKA RIAU

-
Image
MATA KULIAH                                                                                         DOSEN PEMBIMBIN G Kesehatan Jiwa                                                                              Nama Dosen , S.Psi, M.Psi .,Psikolog PSIKOEDUKASI “ WELL BEING EVERYDAY WITH POSITIVE MENTAL HEALTH ” ...
Read more

review jurnal psikologi perkembangan “Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Kecenderungan Memaafkan Pada Remaja Akhir”

-
jurnal aslinya silakan klik di sini https://wa.me/6282386886646/?text=Halo!%0ASaya%20mau%20file%20jurnal%20kematangan%20emosi! REVIEW JURNAL “Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Kecenderungan Memaafkan Pada Remaja Akhir” No Indikasi Keterangan 1 Judul Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Kecenderungan Memaafkan pada Remaja Akhir 2 Nama dan Edisi Jurnal Radhitia Paramitasari dan Ilham Nur Alfian Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1, No. 02, Juni 2012 3 Teori McCullough dkk (2007): Memaafkan dapat dijadikan seperangkat motivasi untuk mengubah seseorang untuk tidak membalas dendam dan meredakan dorongan untuk memelihara kebencian terhadap pihak yang menyakiti serta meningkatkan dorongan untuk konsilasi hubungan dengan pihak yang menyakiti. Burney (2001): eskpresi emosional yang sehat (kontrol kemarahan) menunjukkan strategi manajemen kemarahan yang baik dan belajar untuk mencari solusi positif untuk menghadapi s...
Read more

contoh Laporan psikologi wawancara ( KEBAHAGIAAN PADA LANSIA)

-
KEBAHAGIAAN PADA LANSIA (Studi Kasus Lansia yang Bekerja sebagai Pedagang) BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Kebahagiaan merupakan keadaan psikologis yang ditandai dengan tingginya kepuasan hidup, tingginya afek positif seperti senang, puas, dan bangga, serta rendahnya efek negatif seperti rasa kecewa, cemas, dan takut. Kebahagiaan tidak hanya dilihat secara obyektif, tapi kebahagiaan juga bisa di lihat secara subyektif, bahagia itu tergantung dari seberapa besar seseorang mampu mengukur dan menciptakan kebahagiaan menurut dirinya sendiri. Kebahagiaan adalah suatu hal yang menjadi harapan dalam diri seseorang, bahkan setiap orang sangat mendambakan kehidupan yang berbahagia semasa hidupnya. Menurut Lukman (2008) kebahagiaan pada tiap individu tergantung pada pemaknaan dan memahami kebahagiaan. Kebahagiaan itu sendiri dapat dicapai dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dan ada banyak cara yang ditempuh oleh masing-masing individu. Orang bekerja untuk...
Read more