TERAPI MUSIK DAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY
TERAPI MUSIK DAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY
Penulis:Muhaiminlasin@gmail.com
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITASISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2018
Cognitive Behavior Therapy
A. Pengertian Cognitive Behavior Therapy
Spiegler & Guevremont (2003) menyatakan bahwa CBT merupakan psikoterapi yang berfokus pada kognisi yang dimodifikasi secara langsung, yaitu ketika individu mengubah pikiran maladaptifnya (maladaptive thought) maka secara tidak langsung juga mengubah tingkah lakunya yang tampak (overt action).
Beck (dalam Spiegler & Guevremont, 2003) menyatakan bahwa salah satu tujuan utama CBT adalah untuk membantu individu dalam mengubah pemikiran atau kognisi yang irasional menjadi pemikiran yang lebih rasional.
B. Tujuan Cognitive Behavior Therapy
Tujuan treatment adalah membantu individu yang mengalami games addict memperoleh insight untuk mengurangi durasi bermain games sehingga perilaku bermain games dapat berkurang minimal setengah dari waktu biasanya ia bermain.
C. Aplikasi Pendekatan Cognitive Behavior Therapy
Kesulitan belajar juga terjadi pada usia remaja, khususnya tingkatan SMP, SMA, bahkan mahasiswa. Hal ini terjadi karena penanganan yang terlambat pada tingkatan sekolah dasar ataupun akibat dinamika tumbuh kembang mereka. Oleh karena itu penangananan kasus kesulitan belajar pada remaja perlu penanganan yang khusus karena pada usia ini, mereka sudah terbentuk karakternya. Sehingga pendekatan penanganan kesulitan belajar pada remaja lebih kepada arahan minat dan bakat belajar mereka.
Pendekatan Cognitive Behavior Therapy dapat diaplikasikan pada anak atau remaja yang mengalami beberapa gangguan, antara lain:
1. Gangguan depresi
2. Gangguan kecemasan
3. Kesulitan Belajar
D. Prosedur atau langkah-langkah teknik pendekatan Cognitive Behavior Therapy
Sebagai perbandingan Oemarjoedi (2003) dalam Nandang (2009) mengungkapkan efesiensi terapi bisa dilakukan hingga menjadi 5 sesi. Efisiensi terapi menjadi 5 sesi diharapkan dapat memberikan bayangan yang lebih jelas dan mengundang kreativitas yang lebih tinggi. Berikut akan disajikan tahapan terapi yang diungkapkan oleh Oemarjoedi (2003) dalam Nandang (2009):
Proses Terapi Cognitive-Behavior yang Telah Disesuaikan Dengan Kultur di Indonesia
No. Proses Sesi
1. Assesmen dan Diagnosa 1
2. Mencari Emosi Negatif, Pikiran Otomatis dan Keyakinan
utama Yang Berhubungan Dengan Gangguan 2
3. Menyusun Rencana Intervensi Dengan Memberikan
Konsekuwensi Positif-Negatif kepada Siswa 3
4. Formulasi Status, Fokus Terapi, Intervensi Tingkah laku 4
5. Penegahan 5
CBT adalah pendekatan psikoterapeutik yang digunakan oleh konselor atau terapis untuk membantu individu kearah yang positif. Berbagai variasi teknik perubahan kognisi, emosi dan tingkah laku menjadi bagian yang terpenting dalam Cognitive-behavior Therapy. Metode ini berkembang sesuai dengan kebutuhan siswa, dimana konselor bersifat aktif, direktif, terbatas waktu, berstruktur, dan berpusat pada siswa.
Terapi Musik
A. Pengertian Terapi Musik
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
B. Manfaat Terapi Musik
Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu semuanya, tentu saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh manfaat utama terapi musik menurut para pakar terapi musik.
1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
C. Prosedur atau Langkah-Langkah Terapi Musik
1. Asessmen
Dalam asessmen terapis melakukan observasi latar belakang, keadaan anak autis saat ini, keterbatasan anak autis yang dialami saat ini, serta potensi anak autis yang masih dapat dikembangkan.
Aspek yang dilihat dalam asessmen yaitu :
1) Kognitif
2) Sosial
3) Fisik
4) Emosional
5) Komunikasi
Setelah melakukan asessmen terapin harus sudah dapat menentukan siapa anak yang menjadi terget sasaran perlakuan serta para guru dan terapis harus membina hubungan yang baik.
2. Rencana perlakuan
Rencana perlakuan diberikan berdasarkan hasil asessmen yang dilakukan. Terapi musik harus diberikan sesuai dengan karekterisitik anak autis tersebut. Jika anak autis tersebut terhambat dalam bidang kreativitasnya maka terapi musik yang diberikan haruslah bersifat untuk memperbaiki kreativitas anak autis tersebut.
Durasi waktu pemberian dan materi terapi harus direncanakan. Jika sasaran atau objek telah mengalami perubahan maka terapi dihentikan jika tidak maka terapi tetap dilanjutkan dan perlu dilakukan pengembangan dalam melaksanakan tindakan.
Ada tiga macam strategi yang digunakan oleh guru dan terapis dalam melaksanakan kegiatan terapi musik sesuai kebutuhan anak yaitu :
1) Musik sebagai penguat
2) Musik sebagai ganjaran
3) Manfaat bagi non musik
3. Pencatatan
Semua kejadian mulai dari perencanaan sampai akhir kegiatan harus dicatat. Jika ada perubahan baik bentuk perkembangan atau penurunan setelah diberikan terapi musik maka harus dicatat.
4. Evaluasi dan terminasi perlakuan
Guru dan para terapis menyiapkan kesimpulan akhir dari proses perlakuak dan membuat rekomendasi untuk tindak lanjuti.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanggasari, Al Thuba Septa. (2015). Peran Terapi Musik terhadap Penyelesaian Matematis pada Anak dengan Simptom Gangguan Konsentrasi. Jurnal Psikologi Tabularasa, Volume 10, No.1.
Siregar, Elna Yuslaini. (2013). Penerapan Cognitive Behavior Therapy (Cbt) Terhadap Pengurangan Durasi Bermain Games Pada Individu Yang Mengalami Games Addiction. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Volume 9 Nomor
Rusmana, Nandang.2009.Bimbingan dan Konseling kelompok di Sekolah (metode, teknik dan aplikasi).Bandung:Penerbit Rizki Press
Comments
Post a Comment